Anemia adalah kondisi di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah berada di bawah nilai normal, yang mengindikasikan rendahnya jumlah sel darah merah (eritrosit) yang sehat. Hemoglobin adalah zat pembawa oksigen yang terdapat dalam sel darah merah, dan perannya sangat penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh serta membawa karbondioksida untuk dibuang. Ketika kadar hemoglobin dalam darah menurun, tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen untuk menjalankan fungsi normalnya.
Menurut World Health Organization (WHO), kadar hemoglobin yang kurang dari 12 g/dL pada anak perempuan berusia 12-14 tahun dan wanita di atas usia 15 tahun menjadi indikator adanya anemia. Gejala umum yang dapat timbul akibat anemia meliputi kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pusing, dan detak jantung yang tidak teratur.

ANEMIA PADA MASA REMAJA
Masa remaja adalah periode transisi yang penting dalam perkembangan tubuh, di mana tubuh mengalami pertumbuhan dan perubahan yang sangat pesat. Pada fase ini, kebutuhan gizi, terutama zat besi, sangat tinggi untuk mendukung proses tersebut. Kebutuhan zat besi pada remaja mencapai 26 mg per hari, lebih tinggi daripada usia lainnya, karena tubuh sedang membentuk lebih banyak sel darah merah dan mengembangkan jaringan tubuh yang lebih besar.
Remaja putri, khususnya yang sedang mengalami pubertas dan menstruasi, memiliki risiko lebih besar mengalami anemia akibat kekurangan zat besi. Penyebab utamanya adalah kehilangan darah menstruasi yang signifikan setiap bulan, yang menguras cadangan zat besi dalam tubuh. Selain itu, pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya konsumsi makanan yang kaya akan zat besi—seperti hati, daging merah, ayam, telur, serta sayuran hijau (bayam, kangkung, dll)—menambah faktor risiko kekurangan zat besi.
Akibatnya, remaja putri sering kali tidak mendapatkan cukup zat besi yang dibutuhkan tubuh mereka untuk memproduksi sel darah merah yang sehat. Kondisi ini bisa menyebabkan anemia defisiensi besi, yang dapat mengganggu keseharian remaja, memengaruhi energi mereka, dan memperlambat perkembangan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi yang kaya zat besi dan memperhatikan tanda-tanda gejala anemia agar penanganannya bisa dilakukan lebih dini.